Dalam percobaan analisa
ion berdasarkan reaksi redoks. Analisa ini merupakan analisa kualitatif yang
artinya adalah cara untuk mengidentifikasi zat-zat mengenai unsur atau senyawa
apa yang terdapat dalam suatu sampel. (Svehla,G.1985)
Analisa
ion berdasarkan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi
perubahan bilangan oksidasi yang disertai dengan pertukaran elektron antar
pereaksi. Reaksi redoks merupakan pasangan reaksi yaitu reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Reaksi reduksi adalah
reaksi dimana terjadi penurunan bilangan oksidasi atau terjadi pengikatan
elektron. Sebaliknya reaksi oksidasi adalah reaksi dimana terjadi kenaikan
bilangan oksidasi atau terjadi pelepasan elektron. Oleh karena itu reaksi
reduksi dan oksidasi selalu berlangsung
secara serempak dimana elektron yang dilepas oleh suatu pereaksi diambil oleh pereaksi lain. (R. Banowati,2013)
Dalam
reaksi redoks ada oksidator dan reduktor. Oksidator artinya zat yang mengalami
reaksi reduksi/zat yang mengalami penurunan bilangan okisdasi. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami
reaksi oksidasi/zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. (Michael Purba,
2006)
Bahan-bahan
yang digunakan sebagai oksidator maupun reduktor dalam analisa kualitatif ion
anorganik adalah KMnO4, K2Cr2O7, Halogen,
Cl2, Br2, I2, Aqua rejia (air raja), logam seperti zink,
besi dan alumunium.
· * Kalium permanganate KMnO4
Merupakan
oksidator kuat yang bekerja berlainan menurut pH medium.
Dalam
larutan asam bilangan oksidasi mangan berubah dari +7 menjadi +2. Dalam larutan
netral atau sedikit basa ion permanganat di reduksi menjadi mangan dioksida dimana mangan berubah
dari +7 menjadi +2, sedangkan dalam suasana basa permanganat direduksi menjadi
manganat dimana bilangan oksidasi mangan menjadi +6.
· * Kalium dikromat K2Cr2O7
Merupakan
zat padat jingga merah yang menghasilkan larutan jingga dalam air. Dalam
suasana asam kuat ion dikromat direduksi menjadi kromium (II) yang berwarna
hijau muda.
· * Halogen, Cl2, Br2,
I2
Molekul halogen berubah
menjadi ion halogen dengan menerima elektron. Daya oksidasi halogen berkurang
dengan bertambahnya masa atom relatif. Maka iod merupakan oksidator lemah,
sedangkan ion iodida sering bertindak sebagai zat pereduksi.
* Aqua rejia (air raja)
Merupakan
campuran antara HCl pekat dan HNO3 pekat (3:1 v/v). Air
raja merupakan oksidator kuat yang mampu mengoksidasi dan melarutkan logam
mulia seperti emas dan platinum.
·
Logam seperti zink, besi dan alumunium.
logam
digunakan sebagai bahan pereduksi (R. Banowati, 2013).
Dalam
percobaan analisa ion berdasarkan reaksi redoks. Analisa yaang di ujikan adalah
analisa Cu2+ dengan menggunakan bahan CuSO4
yang ditambahkan KI dan ditambahkan lagi dengan Na2SO3.
Pada saat larutan CuSO4 di tambahkan larutan KI, terbentuk endapan
yang berwarna orange. Reaksi yang terjadi : 2Cu2+ + 5I- à
2CuI(s) + I3-setelah
terjadi endapan orange maka dilakukan penambahan larutan Na2SO3
hasil yang diperoleh dari penambahan larutan Na2SO3
adalah endapan orange larut dan warna larutan menjadi berwarna kuning jernih. Reaksi
yang terjadi : I3- + 2SO2O32-
à
3I- + S4O6-
Hasil
yang diperoleh ialah seperti gambar dibawah ini :
Selain
CuS
yang ditambahkan KI dan Na2SO3
bahan yang lain untuk menganalisa Cu2+ adalah dengan cara
menggunakan mata pisau yang dicelupkan dalam larutan CuSO4, mata
pisau yang terjadi pada saat dicelupkan adalah terjadi perubahan warna mata
pisau dari mata pisau berwarna alumunium menjadi mata pisau berwarna merah bata.
Reaksi
yang terjadi : Cu2+ + Fe à Fe2+ + Cu. Hasil yang
diperoleh seperti gambar di bawah ini :
Analisa
Mn2+
dengan menggunakan bahan MnSO4 yang ditambahkan K2S2O8
padat dan ditambahkan larutan H2SO4 encer dan AgNO3
encer. Pada saat larutan MnSO4 di tambahkan K2S2O8 padat
keadaan yang terjadi adalah padatan larut dan keadaan larutan tidak berwarna.
Setelah padatan larut dalam MnSO4 kemudian penambahan H2SO4
encer dan AgN
encer lalu dipanaskan dan hasil yang diperoleh
dari perlakuan tersebut ialah larutan menjadi berwarna coklat tua. Pemanasan
tersebut bertujuan untuk mengembalikan warna khas dari permanganat..
Reaksi yang terjadi: 2Mn2+ + 5S2O82- +8H2O
à 2MnO4-
+ 10SO42- + 16 H+
Hasil
yang diperoleh seperti gambar dibawah ini :
Analisa
SO32- menggunakan bahan Na2SO3yang ditambahkan
dengan KMnO4 yang telah di asamkan dengan asam sulfat encer, hasil
yang di peroleh adalah larutan berwarna ungu muda dan terbentuk endapan.
Reaksi
yang terjadi: 5SO32- + 2MnO4- + 6H+
à 2Mn2+ +5SO42-
+ 3H2O
Hasil
yang diperoleh seperti gambar dibawah ini :
Selain
penambahan KMnO4, K2Cr2O7 adalah
bahan yang digunakan untuk menganalisa SO32-.Larutan Na2SO3
yang ditambahkan dengan K2Cr2O7 menghasilkan
larutan berwarna kuning cerah. Reaksi yang terjadi: 3SO32-
+ Cr2O72- + 8H+ à2Cr3+ + 3SO42-
+ 4H2O
Hasil yang di peroleh seperti gambar di bawah
ini :
Analisa
NO2- menggunakan bahan NaNO2 yang di tambahkan KI yang di
asamkan, larutan menjadi berwarna merah bata dan terdapat gelembung gas
berwarna orange dan biru. Setelah NaNO2 ditambahkan dengan KI
kemudian di tambahkan lagi dengan amilum yang menghasilkan larutan berwarna
coklat tua dan terdapat gelembung gas nitrogen monoksida
Reaksi yang terjadi: 2NO2-
+ 2I- + 2H2SO4 à I2 ↑ + 2SO42-
+ 2H2O
Hasil
yang diperoleh seperti gambar dibawah ini :
Analisa
ion berdasarkan reaksi redoks dapat diterapkan pada pengolahan air limbah.
a.
Penerapan
konsep elektrolit
Limbah yang
mengandung logam berat Hg2+, Pb2+, Cd2+, dan
Ca2+ di reaksikan dengan elektrolit yang mengandung anion SO42- yang dapat
mengendapkan ion logam sehingga air limbah bebas dari air limbah Pb2+ (aq)
+ SO42-(aq) à
PbSO4
b.
Pengolahan
limbah dengan lumpur aktif
Lumpur aktif
mengandung bakteri-bakteri aerob yang berfungsi sebagai oksidator bahan organik
tanpa menggunakan oksigen terlarut dalam air sehingga harga BOD dapat di
kurangi. Zat-zat organik di oksida menjadi CO2, H2O, NH4+ dan sel biomassa baru.
Proses lumpur aktif berlangsung di tangki aerasi. Di kolam tersebut berlangsung
proses oksidasi limbah organik (karbohidrat, protein, minyak). Hasil oksidasi
senyawa-senyawa organik adalah CO2,
H2O, sulfat,nitrat dan fosfat. Oksigen yang di peroleh untuk oksidasi
di peroleh dari proses fotosintesa alga yang hidup di tangki aerasi. (Anonim,2011)
Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Reaksi
redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi yang disertai
dengan pertukaran elektron.
2.
Ion
Cu2+ ditambah KI hasil terbentuk endapan orange. Ditambah Na2SO3
hasil endapan hilang larutan menjadi warna kuning.
Ion Cu2+
dicelupkan potongan mata pisau hasil mata pisau menjadi berwarna merah bata.
Ion Mn2+ditambahkan
K2S2O8 padat yang terjadi adalah padatan larut
dan keadaan larutan tidak berwarna. Penambahan H2SO4
encer dan AgNO3 encer lalu dipanaskan dan hasil yang diperoleh dari
perlakuan tersebut ialah larutan menjadi berwarna coklat tua.
Ion SO32-
ditambahkan KMnO4 yang diasamkan larutan berwarna larutan berwarna ungu muda, terdapat endapan. Ditambahkan K2Cr2O7 larutan berwarna kuning cerah.
Ion NO2-
ditambah KI yang diasamkan larutan berwarna merah bata gelembung gas berwarna
orange dan biru, ditambah amilum larutan berwarna coklat tua dan terdapat
gelembung gas nitrogen monoksida.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Istiningrum,
reni banowati. 2013. Panduan praktikum kimia anorganik II. Universitas islam
indonesia: Yogyakarta.
2.
Purba,
michael. 2006. Kimia untuk SMA kelas XII semester I. Erlangga : Jakarta.
3.
Svehla,
G. 1985. Vogel Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro
edisi ke lima. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta
4.
Anonim.
Potensial elektroda dan hukum farady. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_smk/kelas_x/potensial-elektroda-dan-hukum-farady/ diakses pada 1
april 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar