I.
PEMBAHASAN
Anion merupakan unsur logam yang
bermuatan negatif. Metode yang digungakan untuk mengindetifikasi anion ini
adalah analisa kimia kualitatif anorganik. Ion-ion diidentifikasi menurut sifat
fisika dan kimianya. Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti
pada identifikasi kation. Prinsip untuk anion adalah pemisahan anion
berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, garam-garam
barium, dan garam-garam seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut
Bunsen, Gliberth, dan Vogel.
Bunsen menggolongkan anion dari sifat
kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali, dan
kemudahan menguapnya. Gilberth menggolongkan berdasarkan pada kelarutan
garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion
berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap
bila diolah dengan asam dan identifikasi berdasarkan reaksi kimianya dalam
larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua
lagi yaitu anion yang membentuk gas bila ditambah HCl encer atau H2SO4
encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila ditambah H2SO4
pekat. Demikian pada identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi
2 yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi
redoks.
Untuk penyelidikan anion, kita perlu
memperoleh larutan yang mengandung semua atau sebagian daras dari anion-anion
itu. Bebas dari logam-logam berat sejauh mungkin, ini paling baik dibuat dengan
jalan mendidihkan zat tersebut dengan larutan natrium karbonat pekat. Dengan
cara ini akan terjadi penguraian berganda dengan menghasilkan karbonat-karbonat
yang tidak larut darii logam-logam beratnya dan garam-garam natrium yang larut
dari anion-anionnya. Larutan ini dinamakan ekstrak soda. Ekstrak soda dapat
disebut suatu campuran larutan anion yang ditambahkan dengan larutan natrium
karbonat dengan cara dididihkan selama lebih kurang 10 menit dan disaring yang
menghasilkan filtrat ( dengan terdapat gas CO2).
Dalam praktikum ekstrak soda dibuat dari
larutan anion yang terdiri dari Larutan (NH4)2SO4(anion
SO4-2), larutan KCN(anion CN-), larutan Na2S2O3
(anion S2O3-2),
larutan (NH4)NO3(anion NO3-), dan
larutan N2C2O4 (anion C2O4-2)
yang mana semua larutan dicampurkan dan kemudian ditambahkan 25 mL larutan Na2CO3
1,5 M dan setelah itu dipanaskan selama 10 menit dan disaring. Filtrat
hasilsaring inilah yang dinamakan ekstrak soda. Fungsi dari ekstrak soda ini
adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempertinggi kelarutan
anion. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ekstrak soda :
Pembuatan ekstrak soda
Reaksi : MA2(aq)
+ Na2CO3(aq)
MCO3(aq) + 2 NaA(aq)
(Sampel larutan)
(NH4)2SO4
+ Na2CO3
(NH4)2CO3
+ Na2SO4
2KSN + Na2CO3
K2CO3 + 2NaCN
Na2S2O3 +Na2CO3
Na2CO3 + Na2S2O3
Na2C2O4 + Na2CO3
Na2CO3 + Na2C2O4
2(NH4)NO3
+ Na2CO3
(NH4)2CO3
+ 2NaNO2
Setelah diperoleh ekstarak soda ini maka
dapat dilakukan beberapa uji yaitu uji sulfat, uji terhadap zat-zat pereduksi,
uji terhadap zat-zat pengoksidasi dan uji dengan larutan perak nitrat. Dalam
uji sulfat, ekstrak soda diitambahkan HCl encer untuk mendapatkan suasanan asam
setelah itu dididihkan untuk mempercepat reaksi dan kemudian ditambahkan
larutan BaCl2 yang membuat larutan keruh, ini membuktikan adanya
anion sulfat. Reaksi :
(NH4)2SO4(aq)
+ 2HCl(aq)
2NH4Cl(l)
+ H2SO4(aq)
H2SO4(aq) + BaCl2(aq)
BaSO4(s) (Ba+2
+ SO4-2) + 2HCl(l)
terdapat anion sulfat
Uji terhadap zat pereduksi, ekstrak soda
ditambahkan larutan H2SO4 encer 4 N dan ditambahkan
larutan KmnO4, karena permanganat tidak hilang maka dipanaskan
sampai permanganat hilang dan membentuk endapan coklat tuayang disimpulkan
ananya anion oksalat. Reaksi :
Na2C2O4(aq)
+ H2SO4(aq)
Na2SO4(l) + H2C2O4(aq)
H2C2O4(aq)
+ KMnO4(aq)
K2C2O4(l) ( K+ +
C2O4-2) + HMnO4(aq)
terdapat anion oksalat
Dan terakhir uji terhadap zat-zat
pengoksidasi, ekstrak soda ditambahkan larutan H2SO4
encer dan ditambahkan difenilamin dimana sebagai indikator yang mengikat anion
nitrat, kemudian menyebabkan larutan biru tua yang mana difenilamin dalam
oksidasinya berwarna biru tua/ungu tua, dan setelah itu ditambahkan larutan H2SO4
pekat yang mengeluarkan adanya gelembung gas. Dan dapat disimpulkan adanya
anion nitrat, nitrit, heksasionoferat(III), klorat dan bromat. Reaksi :
(NH4)NO3(aq)
+ H2SO4(aq)
(NH4)2SO4(l)
+ HNO3(aq)
HNO3(aq)
+ H2SO4(aq)
+ H2SO4(g)
+ HNO3(aq)(H+ +
NO3-)
terdapat anion nitrat
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari pada percobaan analisa
anion adalah dapat digunakan saat uji pendahuluan dalam laboratorium. Juga dapat
digunakan dalam bidang kesehatan salah satunya pemeriksaan urin. Sampel urin
dapat ditentukan kandungan yang ada dengan cara analisis anion.
II. KESIMPULAN
Dalam
praktikum kimia anorganik II tentang analisa anion dapat disimpulkan prinsip
yang digunakan dengan pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak,
garam-garam kalsium, garam-garam barium dan garam-garam seng dan
mengidentifikasi ion yang sejenis(anion). Identifikasi anion dilakukan dengan
cara uji sulfat, uji terhadap zat pereduksi, dan uji terhadap zat pengoksidasi
dengan menggunakan larutan ekstrak soda. Uji sulfat terdapat anion sulfat
setelah ekstrak soda ditambah HCl, dipanaskan dan ditambahkan larutan BaCl2.
Uji terhadap zat pereduksi terdapat anion oksalat setelah ekstrak soda
ditambahkan H2SO4 encer,ditambah larutan KmnO4
dan dipanaskan. Sedangkan uji terhadap zat pengoksidasi terdapat anion nitrat,
nitrit, heksasionoferat(III), klorat, bromat, setelah ekstrak soda ditambah H2SO4
encer, ditambah indikator difenilamin, dan ditambah H2SO4
pekat. Fungsi dari ekstrak soda ini adalah untuk mengendapkan kation logam
berat dan untuk mempertinggi kelarutan anion.
DAFTAR
PUSTAKA
Vogel, 1990, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Banowati, Reni., 2013, Panduan Praktikum Kimia Anorganik II,
yogyakarta : FMIPA UII
Petrucci, R.H., dan
Suminar., 1987, Kimia Dasar Prinsip
dan Terapan Modern, Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar